KUNJUNGAN KKL STUDI WILHAN PASIS DIKREG LXIV SESKOAD TNI TA 2024

Senin, 01 Juli 2024

Kegiatan KKL STUDI WILHAN PASIS DIKREG LXIV SESKOAD TA 2024 DI DPRD KABUPATEN NGAWI.

Perwira Siswa (Pasis) Pendidikan Reguler (Dikreg) Sekolah Staf dan Komando Angakatan Darat (Seskoad) Angakatan 64 mengadakan audiensi dengan DPRD Kabupaten Ngawi dan UPTD Pertanian Kabupaten Ngawi untuk membahas Ketahanan Pangan di wilayah tersebut. Perwira Siswa (Pasis) Pendidikan Reguler (Dikreg) Sekolah Staf dan Komando Angakatan Darat (Seskoad) Angakatan 64 diterima di Ruang Rapat DPRD Kabupaten Ngawi. Dan diterima oleh Ketua Fraksi PDI Perjuangan Bapak Yuwono Kartiko (KING),Ketua Komisi I Bapak Supeno,S.Pd.,M.M, Anggota Komisi I Ibu Lilik Kurniawati, Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ngawi Drs. Joko Sumaryadi, M.H. dan Perwakilan dari Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pertanian Ngawi.

Beberapa poin penting yang disampaikan oleh UPTD Pertanian meliputi:

1. Panen dan Petani Milenial:

  • Kabupaten Ngawi mampu melakukan tiga kali panen dalam setahun.
  • Terdapat 1.274 petani milenial yang aktif, tersebar dalam 1.122 kelompok tani.
  • Ada 7 asosiasi yang khusus menangani tanaman tembakau, melon, cengkeh, tebu, dan padi.

2. Korporasi dan Penyuluhan Pertanian:

  • Terdapat 3 korporasi petani yang bergerak di bidang bisnis.
  • 19 kecamatan memiliki badan penyuluh pertanian.
  • Setiap penyuluh melayani 2-3 desa, didukung oleh 104 penyuluh swadaya dari masyarakat.

3. Lembaga Pendukung dan Luas Sawah:

  • 10 Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Pertanian Swadaya (P4S) mendukung sektor pertanian.
  • Luas sawah yang diairi mencapai 50.105 hektar, dengan produksi tinggi yang masuk 10 besar nasional.

4. Pertanian Ramah Lingkungan:

  • Visi dan misi pertanian Ngawi fokus pada pertanian ramah lingkungan berkelanjutan.
  • Pengelolaan dan produksi pupuk mandiri dilakukan untuk mendukung keberlanjutan.
  • Listrik telah masuk sawah dan e-farm telah diberdayakan di Kabupaten Ngawi.

5. Akses dan Pembenihan:

  • Bibit lebih mudah diakses oleh para petani.
  • Ngawi merupakan sentra pembenihan yang mampu menghasilkan 6.000 ton benih/tahun.
  • Peningkatan kesejahteraan petani dilakukan dengan banyak yang beralih ke produsen benih menggunakan metode silang hibrida, mengingat perbedaan harga antara konsumsi dan benih.